TEMPO.CO, Semarang: Tangis buruh tumpah saat mereka menggelar aksi menuntut pembayaran gaji dan THR di Jalan Raden Patah Semarang. Usai menggelar doa, buruh perempuan yang telah puluhan tahun bekerja tak kuasa menahan air matanya. Isak tangis buruh Nyonya Meneer ini sebagai ungkapan kekecewaan buruh terhadap janji managemen yang akan merealisasi pembayaran 4 bulan gaji dan THR kepada buruh. Padahal lebaran semakin dekat, mereka butuh dana untuk berlebaran. Sri Kusmiati salah satu buruh mengatakan dirinya sudah 15 minggu belum menerima gaji, sedangkan perusahaan hanya akan membayarkan THR 15 persen saja yang dirasa tak akan cukup memenuhi kebutuhan saat lebaran nanti. Sebelumnya ratusan buruh menggelar sajadah maupun plastik di atas aspal untuk melakukan sholat zuhur berjamaah di tengah jalan Raden Patah. Di tengah terik matahari, buruh muslim mengikuti shalat zuhur yang dipimpin oleh buruh laki laki. Jalan di depan kantor pusat Jamu Nyonya Meneer itu memang diblokir buruh sebagai aksi menuntut pembayaran gaji dan THR. Polisi mengalihkan arus lalu lintas jalan Raden Patah agar melewati jalan kampung. Kurniawan Dwi Prasetyo perwakilan serikat buruh mengatakan tuntutan buruh hari ini menindaklanjuti hasil pertemuan di kantor Gubernur bahwa tuntutan buruh sampai saat ini tetap meminta gaji 14 minggu yang belum diberikan dan soal THR yang sudah dijanjikan oleh perusahaan. Video Jurnalis : Budi PurwantoEditor/Narator : Ryan Maulana