TEMPO.CO, Makassar : Menjelang hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah, sejumlah anak muda di Makassar, Sulawesi Selatan mulai berburu baju lebaran. Sejumlah distro dan toko pakaian dipadati pembeli. Tak hanya merk-merk ternama yang menjadi incaran tetapi distro dengan desaign konten lokal khas Makassar juga menjadi incaran baju lebaran. Salah satunya adalah distro Bajiki Store, salah satu distro baju kaos yang memproduksi dan menjual baju kaos dengan desaign bahasa-bahasa Makassar.Saat menjelang lebaran tempat ini sangat ramai pembeli bahkan penjualan baju meningkat hingga 300 persen. Jika hari biasa mereka mampu menjual 50 lembar kaos perhari, pada hari-hari menjelang lebaran penjaualan baju mereka bisa terjual hingga 200 lembar perharinya. Karena kebanjiran pesanan saat bulan Ramadan, waktu produksi baju kaos khas Makassar ini juga bertambah karena tingginya permintaan.Kaos-kaos yang terpajang di ruko Jalan Monumen Emy Saelan No 103, Makassar, Sulawesi Selatan itu tak hanya memliki kesan yang konyol. Tetapi beberapa desain kaos juga bernuansa kritik dan kebiasan-kebiasan dalam sehari-hari serta mengundang tawa saat membacanya.Tampilan desainnya yang selalu segar dan baru adalah daya tarik tersendiri dari bajiki. Tak heran jika produksi baju kaos di tempat ini mampu bersaing dengan produk-produk distro yang datang dari Pulau Jawa seperti Bandung dan Surabaya. Kaos yang juga biasa dijadikan oleh-oleh ini dijual dengan harga Rp 90.000 sampai Rp 120.000 perkaosnya. Video Jurnalis : Iqbal lubisEditor/Narator: Ridian Eka Saputra