Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Libur Musim Panas, Mahasiswa Asing Kunjungi Situs Majapahit

Videografer

Editor

Senin, 22 Agustus 2016 11:26 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Mojokerto: Sekitar 40 mahasiswa dan pemerhati sejarah dari Asia, Eropa, dan Amerika mengikuti liburan musim panas yang diisi dengan wisata pendidikan ke sejumlah situs cagar budaya di Jawa Timur. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari diskusi dan wisata pendidikan bertema Sejarah Seni dan Konservasi Asia Tenggara khususnya Jawa kuno. Kegiatan itu terselenggara atas kerjasama Universitas Surabaya (Ubaya-Indonesia) bersama The Nalanda-Sriwijaya Centre (NSC) at the ISEAS-Yusof Ishak Institute (Singapura), dan The School of Oriental and African Studies (SOAS) University of London (Inggris). Salah satu pemateri yang juga arkeolog dan sejarawan, Ismail Lutfi mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan akan lebih memperkenalkan budaya masa lalu di nusantara khususnya budaya Jawa di dunia. Selain diskusi, peserta juga mengunjungi situs-situs peninggalan zaman Kerajaan Majapahit di Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Situs pertama yang dikunjungi adalah Candi Tikus di Desa Temon, Kecamatan Trowulan. Setelah dari Candi Tikus, peserta mengunjungi Gapura Bajangratu. Di tempat ini, peserta juga mengamati bentuk gapura setinggi 18,5 meter tersebut dan teknologi pembuatannya dari tumpukan batu bata zaman dulu. Peserta yang rata-rata mahasiswa calon sarjana hingga calon doktor itu antusias bertanya dan melihat setiap bentuk situs yang dikunjungi. Salah satu mahasiswa S-3 asal Amerika Serikat, Sophia, mengaku sangat tertarik dengan situs-situs yang ada di Trowulan. Wisata pendidikan ini menurutnya menunjang studinya yang mengkaji bentuk stupa. Terakhir, peserta melihat koleksi benda purbakala di Museum Majapahit. Sejarawan dan arkeolog yang mendampingi menjelaskan berbagai jenis bentuk dan makna dari arca-arca yang digunakan dalam kehidupan masyarakat Hindu Majapahit di abad ke-12 sampai 15 tersebut. Video Jurnalis : IshomuddinEditor/Narator : Ryan Maulana