Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Iwak.me, Investasi Kolam Lele Berbasis Digital

Videografer

Editor

Rabu, 24 Agustus 2016 16:15 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Nganjuk: Kebun di Desa Banjarsari, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur ini tidak hanya ditumbuhi tanaman rambutan. Puluhan kolam lele berbentuk bundar berada di sana. Para petani ikan rutin mengecek perkembangan ternak lele yang dibudidayakan tersebut. Ikan yang mati diangkat lantas dibuang dari kolam. Air di dalam kolam senantiasa dikuras dan diganti dengan yang bening. Tidak ketinggalan, petani juga memberi pakan ikan setiap pagi, sore dan malam hari. Hal ini dilakukan agar hasil panen ternak tersebut bisa maksimal setiap dua bulan.Budidaya lele itu merupakan kerjasama antara petani, iwak.me, dan pemodal. Petani hanya mengeluarkan biaya pembuatan sumur secara swadaya.Sedangkan biaya pembuatan kolam, bibit, pakan lele, dan kebutuhan lainnya ditanggung iwak.me. Sejumlah uang yang dikeluarkan berasal dari investor yang dijaring oleh iwak.me. Komunitas ini lahir dari program Innovative Academy Universitas Gajah Mada, YogyakartaSetelah musim panen tiba, petani menerima hasil 50 persen dari penjualan. Bagi pemodal mendapat bagian 40 persen dan iwak.me menerima 10 persen. Ketua pengembang iwak.me, Hestyriani Anisa Widyaningsih, mengatakan bahwa keberadaan IWAK untuk menghubungkan petani dengan pemodal. Agar program investasi ini berjalan mulus dan transparan, investor dapat memantau perkembangan usahanya melalui website iwak.me yang selalu diperbarui. Video Jurnalis: Nofika Dian NugrohoEditor: Ryan MaulanaMusik ilustrasi: Happines, Bensound