Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jelajahi Masjid Bersejarah di Kampung Arab Pekojan

Videografer

Editor

Kamis, 16 Agustus 2012 17:10 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Jakarta: Aktivitas khas di bulan ramadhan selalu diisi dengan kegiatan yang dilakukan secara berkelompok maupun perseorangan. Dari yang memperbanyak ibadah di masjid, berburu makanan berbuka puasa, hingga jalan-jalan menelusuri lokasi dan bangunan bersejarah.Ramadhan 1433 H kali ini, diisi oleh salah satu komunitas yang konsen terhadap peninggalan bersejarah, yaitu komunitas jelajah budaya yang menyelenggarakan acara ngabuburit menelusuri daerah kampung arab Pekojan Jakarta Barat.Sampailah peserta ke lokasi yang pertama yaitu jalan Pengukiran. Disana terdapat sebuah masjid yang merupakan salah satu masjid tertua di Jakarta, yaitu masjid Al-Anshor. Dibangun pada pertengahan abad ke-17 atau kurang lebih tahun 1648 oleh kaum muslim dari Malabar.Perjalanan dilanjutkan ke daerah Pekojan tepatnya di jalan Pekojan 1 gang 3, berdiri sebuah masjid bernama masjid Ar-Raudah. Bangunan ini dulunya markas organisasi Islam, Jamiatul Khoir yang didirikan pada tahun 1901. Di masjid ini, pada dinding utama terdapat prasasti yang menyatakan bangunan ini selesai dibangun tahun 28 rajab 1304 H/22 April 1887 M.Berikutnya adalah salah satu masjid kuno terbesar di daerah Pekojan, Masjid Jami Annawier begitu masyarakat setempat menyebutnya. Masjid ini dibangun pada tahun 1760 M, dan pada tahun 1850 pertama kali masjid ini diperluas oleh komandan laskar kesultanan banten yaitu komandan Dahlan. Masjid ini memiliki menara yang menyatu dengan bangunannya, serta denah ruang utama berbentuk L.Masjid langgar tinggi adalah tujuan terakhir dari kegiatan ini. Masjid yang berada ditepi kali angke ini dibangun pada tahun 1829 M. Masjid berlantai dua ini dibangun oleh seorang kapiten arab yang bernama Syekh Said Naum. Dulu kala para pedagang yang sedang melewati kali Angke bisa langsung wudhu dan masuk lewat pintu sisi selatan masjid.Video Journalist : DENNY SUGIHARTO | DWI OKTAVIANE