Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Telusuri Uniknya Wisata Gua Gong di Pacitan

Videografer

Editor

Rabu, 31 Agustus 2016 20:17 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Pacitan: Gua Gong merupakan salah satu lokasi wisata pilihan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Untuk menikmati keindahan stalakmit dan stalaktit di dalamnya pengunjung harus menaiki ratusan anak tangga terlebih dulu. Sebab, gua di Desa Bomo, Kecamatan Punung itu berada di bukit yang oleh warga setempat diberi nama Gong-Gongan.Keindahan batu di dalam gua dimanfaatkan sebagian untuk berfoto. Mereka memilih latar belakang yang dipilih dinding gua yang elok karena disorot oleh lampu penerangan. Sedangkan untuk menelusuri gua, sebagian pengunjung memilih menggunakan lampu senter yang disewa. Ketika berada di dalam gua, keindahan batu kapur yang terbentuk ratusan tahun lalu tersaji. Bentuknya tidak beraturan. Ada yang berupa gundukan dan lancip yang menggantung di atap.Peni Rahayu, salah seorang pengunjung mengaku terkesima dengan batu yang ada di dalam Gua Gong. Menurut dia, bebatuan yang ada memiliki keunikan tersendiri. Selain bentuknya beragam adapula yang berbunyi nyaring ketika dipukul laksana gong pada gamelan Jawa.Keberadaan Gua Gong yang dibuka sebagai lokasi wisata dimanfaatkan warga setempat mengais rezeki. Sebagian di antara mereka menyewakan jasa senter bagi pengunjung. Satini, salah seorang warga yang menyewakan senter mengatakan hasil dari usahanya itu paling ramai ketika akhir pekan dan liburan. Pada waktu tersebut rata-rata dari mereka mampu mengantongi uang sebanyak Rp 50 ribu. Duit sebanyak itu dapat digunakan sebagai tambahan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Video Jurnalis: Nofika Dian NugrohoEditor: Ryan MaulanaMusik ilustrasi: Pasific Sun, Nicolai Heidlas Music