Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Susur Gua Tanding, Pesona Wisata Baru Gunungkidul

Videografer

Editor

Rabu, 28 September 2016 18:36 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Yogyakarta: Destinasi wisata di Gunungkidul,Yogyakarta seakan tidak ada habisnya. Tidak hanya wisata pantai namun Kabupaten paling luas di kota Gudeg ini menyuguhkan wisata minat khusus.Tidak hanya cave tubing Gua Pindul, wisatawan kini dapat menikmati susur gua bawah tanah dengan menggunakan perahu karet dengan mengunjungi destinasi wisata minat khusus di Gua Tanding. Berbeda dengan menyusuri Gua Pindul, masuk gua tanding wisatawan bisa menaiki perahu karet, menempuh perjalanan sepanjang 450 meter dengan waktu sekitar 1,5 jam. Satu kapal karet yang disiapkan pengelola mampu mengangkut 6 orang. Gua Tanding di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul memiliki lebar antara 4-8 meter dengan ketinggiannya antara 4- 11 meter. Gua Tanding merupakan obyek wisata baru di Gunungkidul, Yogyakarta yang dikelola oleh Pokdarwis Sadamwisata. Baik Gua Tanding dan Gua Pindul memiliki karakter alam yang hampir sama yakni gua dengan aliran sungai yang di dalamnya menyimpan keindahan alam yang unik. Tentu saja, dibutuhkan adrenalin yang tinggi untuk masuk menyusuri gua tersebut. Untuk menikmati susur sungai di Gua Tanding ini, wisatawan dikenakan tarif Rp. 150.000, wisatawan akan mendapat berbagai fasilitas perahu lengkap dengan pemandu serta perlengkapan keamanan seperti helm pelampung dan penerangan tambahan. Saat berada didalam gua pengunjung akan disuguhi pemandangan gua yang masih alami dengan keindahan oranamen gua yang unik. Keberadaan Gua Tanding diharapkan menjadi pelengkap potensi Kabupaten Gunungkidul sehingga dapat menjadi salah satu alternatif tempat wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.Video Jurnalis: Hand WahyuEditor: Ryan MaulanaMusik ilustrasi: Pasific Sun, Nicolai Heidlas Music