Iklan
TEMPO.CO, Jakarta: Ketika mendengar kata kuburan, langsung terbesit dalam pikiran kita tempat yang menakutkan dan menyeramkan. Komplek pemakaman yang biasanya terkesan sepi dan angker, justru sam sekali tidak terasa di tempat ini. Di kompleks Taman Pemakaman Umum Petamburan, Jakarta Pusat, jauh dari kesan tersebut.Itulah yang terlihat pada tanggal 14 Oktober 2012, salah satu komunitas pecinta sejarah, Love Our Heritage atau (LOH) mengadakan bakti royong di Mausoleum O.G Khouw yang ada di kompleks pemakaman tersebut.Bangunan pelindung makam atau disebut sebagai Mausoleum ini merupakan tempat dimana salah seorang pengusaha kaya Tionghoa yang bernama O.G Khouw yang lahir pada 13 Maret 1874 dan wafat di Ragaz, Swiss, pada 1 Mei 1927 ia dimakamkan. Mausoleum ini dibangun oleh istrinya Lim Sha Nio sebagai tanda cintanya kepada O.G Khouw dan 30 tahun setelahnya Lim Sha Nio juga dimakamkan disini.Tak ada rasa canggung sedikitpun, mereka yang bergabung di acara bakti royong ini mulai membersihkan Mausoleum dengan mengepel, membersihkan patung, pilar-pilar hingga turun ke lantai bawah untuk membersihkan dinding marmer yang merupakan tempat abu O.G Khouw dan istrinya disemayamkan.Selain membersihkan Mausoleum O.G Khouw, mereka terbagi dua kelompok dan kemudian menyisir disetiap sudut komplek makam untuk mengumpulkan sampah yang berserakan. Aksi ini dilakukan oleh sebagian anak-anak muda yang peduli terhadap sejarah. Melestarikan sejarah sama juga ikut menjaga wawasan untuk masa yang akan datang. Vidoe Journalist : DENNY SUGIHARTO (PDAT) | DWI OKTAVIANE
