TEMPO.CO, Magetan: Salah satu korban helikopter Bell 412 milik TNI Angkatan Darat yang jatuh di Malinau, Kalimantan Utara, Kamis pekan lalu dikebumikan di kampung halamannya, Selasa, 29 November 2016. Korban itu adalah Praka Suyanto, 30 tahun, yang besar di Desa Sobontoro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.Upacara pemakaman berlangsung secara militer. Hal ini untuk menghormati jasa almarhum yang gugur saat menjalankan tugas mengirim logistik pasukan pengamanan di daerah perbatasan Indonesia " Malaysia.Prosesi pemakaman juga diikuti keluarga almarhum dan sejumlah warga desa setempat. Istri Praka Suyanto yakni Lina, ditemani anaknya Fabian Ahza Mahardika juga mengantar jenazah hingga ke liang lahat.Sukiran, ayah Suyanto, sempat tak kuat melihat anaknya dikebumikan. Tubuhnya lemas hingga akhirnya dibopong oleh sejumlah warga untuk menjauhi makam anak kedua dari tiga bersaudara tersebut.Dalam sambutannya, Inspektur Upacara Kolonel Inf Piek Budyakto mengatakan bahwa semasa hidup almarhum dikenal sebagai pribadi yang memiliki dedikasi tinggi. Dia mengajak kepada hadirin yang hadir untuk mendoakan Suyanto agar arwahnya diterima di sisi Tuhan.Usai jenazah dimakamkan, keluarga berdoa di atas pusara almarhum. Lina tampak tak kuat menahan sedih ditinggal suaminya untuk selama-lamanya. Perempuan itu menangis sambil memeluk anak semata wayangnya.Lina tak kuasa menahan sedih. Dia pun terjatuh saat hendak berjalan meninggalkan makam suaminya. Dua orang keluarga membantunya berjalan menuju mobil yang ditumpangi dari rumah duka.Komandan Lanumad Ahmad Yani Puspenerbad, Kolonel CPN Harryson Sitorus mengatakan bahwa TNI masih menginvestigasi kecelakaan helikopter Bell 412. Ia memastikan heli tersebut layak jalan lantaran dibuat pada tahun 2013.Jurnalis Video: Nofika Dian NugrohoEditor dan Pengisi Suara: Ngarto Februana