TEMPO.CO, Tomohon: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meninjau perkembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong unit 5 dan 6 yang dikerjakan oleh PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Geothermal Energy. Adapun total project nilai investasi pembangunan PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 tersebut sebesar US$ 228,7 juta.Dalam kunjungannya itu, Jonan mengatakan pemerintah akan terus mendukung perkembangan energi, terlebih untuk pembangkit listrik. Menurut Jonan, panas bumi sendiri memang pengembangannya sangat bergantung pada daerah yang memiliki potensi untuk bisa dikembangkan energi atau tidak. Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Irfan Zainuddin mengatakan proyek PLTP unit 5 dan 6 sebetulnya telah dimulai pada September 2012. Pembangunan dimulai dari pengadaan lahan dan disusul dengan penandatangan kontrak engineering hingga commissioning (EPCC). PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 memiliki kapasitas 2x20 MW pada 1 Desember 2014.Adapun commercial operation date (COD) PLTP Lahendong Unit 5 dimulai pada 15 September 2016. Penyelesaian pembangunan tersebut lebih cepat 107 hari dari perencanaan awal pada 26 Desember 2016. Adapun, PLTP Lahendong Unit 6 diharapkan selesai pada Desember 2016 yang sekaligus menjadi hadiah ulang tahun bagi Pertamina.PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 merupakan PLTP milik Pertamina Geothermal Energy yang ke-4 dan ke-5, yang dibangun dengan pola total project, setelah PLTP Kamojang Unit-4, Kamojang Unit-5, dan Ulubelu Unit-3. Artinya proyek dilaksanakan oleh Pertamina Geothermal Energy mulai dari tahapan eksplorasi dan pengembangan lapangan uap hingga pembangunan.Jurnalis Video: Larissa HudaEditor/Narator: Ridian Eka Saputra