TEMPO.CO, Yogyakarta: Puluhan massa aksi yang tergabung dalam masyarakat peduli pendidikan Yogyakarta, Sabtu 17 Desember 2016, menggelar aksi dan pernyataan sikap di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta, terkait kasus kekerasan yang dilakukan oleh pelajar dan remaja atau "klihtih" yang kembali meresahkan warga Yogyakarta. Masyarakat peduli Jogja menilai kekerasan pelajar di DIY berupa aksi klihtih dengan senjata tajam sangat meresahkan dan semakin mencemaskan masyarakat, bahkan berujung dengan korban jiwa yang di lakukan pelajar dan remaja beberapa hari lalu di daerah Bantul Yogyakarta. Selain berorasi, dalam aksi ini masyarakat peduli pendidikan juga menuntut aparat keamanan dan birokrasi segera mengusut tuntas dan mengadili pelaku sesuai ketentuan hukum dan menjamin rasa aman dan nyaman di dalam masyarakat. Sementara itu, Miftah Bahriah Saadah, koordinator aksi berharap melalui aksi dan pernyataan sikap ini dapat menggugah kesadaran semua lapisan masyarakat pentingnya ruang ekspresi bagi anak serta pendidikan toleransi dan saling peduli antar sesama. Selain membuat resah masyarakat, aksi klitih dan kekerasan yang melibatkan pelajar dan remaja ini telah mencoreng citra kota Yogyakarta baik sebagai kota pendidikan maupun penyandang predikat city of tolerance.Jurnalis Video: Hand WahyuEditor/Narator: Ryan Maulana