Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makam Fiktif di Lereng Gunung Arjuno Gegerkan Warga

Videografer

Editor

Rabu, 28 Desember 2016 10:22 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Mojokerto: Warga Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, digegerkan dengan keberadaan sejumlah nisan makam yang diberi nama dan tanggal lahir calon penghuni makam. Nisan-nisan itu berada di kawasan Bukit Jubel yang berada di lereng Gunung Arjuno. Nisan-nisan itu ditanam tanpa ada jenazah yang dimakamkan. Sehingga keberadaan nisan-nisan tersebut memunculkan isu makam fiktif. Namun nisan-nisan yang sempat ditanam tanpa jenazah itu sudah dicabut. Di bekas bidang tanah yang ditanam nisan telah digali dan dibangun lubang atau liang lahat untuk makam. Selain itu sudah ada satu makam berisi jenazah atas nama Muhasan, warga Surabaya, yang dimakamkan pada tanggal 9 November 2016. Camat bersama kepala desa setempat dan warga mengecek keberadaan lokasi kompleks pemakaman tersebut. Camat Pacet Norman Handhito mengatakan setelah diselidiki, lahan yang dijadikan tempat pemakaman tersebut merupakan milik pribadi warga Surabaya, Sofyan. Sofyan dan sejumlah orang yang tergabung dalam sebuah majelis pengajian di Surabaya, menurut Norman, memang sepakat menjadikan lahan tersebut sebagai tempat pemakaman pribadi. Pemilik lahan juga sudah mengajukan izin dan pemberitahuan ke pihak desa dan RT. Keberadaan lahan yang dijadikan makam itu juga meresahkan pengasuh dan penghuni panti asuhan anak yatim piatu Villa Durian Doa Yatim Sejahtera yang berada 300 meter di bawah bukit. Sebab saat pemakaman jenazah tanggal 9 November malam, ambulan yang membawa jenazah parkir di depan panti dan jenazahnya diangkat menuju bukit. Sehingga anak-anak penghuni panti ketakutan dan trauma. Jurnalis Video: IshomuddinEditor/Narator: Ryan Maulana