TEMPO.CO, Bogor : Masih terlihat jelas kesedihan yang dialami warga Kampung Babakan Sirna, Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Bogor. Khususnya para korban tanah longsor yang terjadi pada 21 November 2012 lalu. Longsoran kecil yang terjadi beberapa kali pada hari itu, ternyata merupakan pertanda bahwa warga yang tinggal dibawah jalur kereta harus segera mengungsi. Tidak berselang lama, sekitar pukul 17.30 WIB longsor yang lebih besar ditambah lumpur memutuskan satu jalur kereta api arah Bogor-Jakarta. Keadaan itu diperparah dengan ambruknya tiang listrik di sekitar jalur kereta dan hampir sekitar 17 rumah mengalami kerusakan yang berat dan 7 rumah lainnya rusak ringan.Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, karena warga sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman sebelum longsor besar terjadi. Namun, mereka tetap harus merelakan harta benda dan tempat tinggalnya terkubur oleh lumpur dan bebatuan.Beberapa pihak yang berwenang seperti PT. KAI dan pemerintah provinsi Jawa Barat telah bertemu dengan para korban bencana longsor. Salah satu korban mengatakan bahwa tanah mereka sudah tidak bisa lagi dipakai untuk tempat tinggal, sehingga mereka siap jika direlokasi ketempat yang lebih baik lagi.Video Journalist : DENNY SUGIHARTO (PDAT)