Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Potensi Masyarakat Kabupaten Kubu Raya

Videografer

Editor

Senin, 10 Desember 2012 12:55 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Kubu Raya : Pertanian di Kabupaten Kubu Raya baik pertanian lahan kering maupun lahan basah sangat potensial dengan komoditas yang dibudidayakan yaitu : padi, jagung, ubi, kedelai, kacang tanah, sayur dan buah-buahan. Dalam rangka mengejar kemandirian pangan, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, mencanangkan program Beras Lokal Kubu Raya pada tahun 2009 dan telah menjadi produk unggulan salah satu Provinsi Kalimantan Barat ini. Bupati juga mengimbau kepala desa di wilayahnya untuk memanfaatkan lahan tidur menjadi area pertanian, agar masyarakat bisa menggarapnya sehingga pendapatan mereka bertambah. Kedepannya, diharapkan Kabupaten Kubu Raya dapat menjadi lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Barat.Dari segi kesehatan masyarakat, di tahun 2012 ini hanya enam kecamatan Kabupaten Kubu Raya yang mendapatkan program Keluarga Harapan (PKH) setelah Kabupaten Landak dan Kota Pontianak pada tahun 2010 lalu. Kubu Raya mendapatkan alokasi Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) sebanyak 3.175 ibu rumah tangga dari 6 kecamatan yang telah didata. Tujuan program ini untuk meningkatkan status kesehatan ibu dan anak, khususnya bagi masyarakat kurang mampu, melalui pemberian insentif untuk melakukan kunjungan kesehatan yang bersifat pencegahan dan bukan pengobatan. Sebagai kabupaten yang memiiki luas wilayah laut 760 Km2 dan luas perairan umum dengan garis pantai sepanjang 149 Km menjadikan 30 persen dari 500 ribu lebih masyarakat Kubu Raya berprofesi sebagai nelayan. Dampak tingginya harga Bahan Bakar Minyak membuat para nelayan yang ada di Kubu Raya sulit untuk meningkatkan taraf kehidupan mereka. Dari kondisi inilah, Amin mencoba mencari solusi dari semakin mahalnya harga BBM itu dengan menciptakan teknologi tepat guna yang disebut Mixer (pencampur) pada mesin bermotor yang digunakan pada sampan nelayan. Melalui inovasi yang diciptakan Amin, dengan menggunakan bahan bakar gas jelas menghemat pengeluaran para nelayan. Dari satu tabung gas bisa digunakan untuk perjalanan selama sepuluh jam dengan jarak tempuh lebih dari 20 kilometer.Videografer : ADITYA NOVIANSYAHEditor/Narator : DWI OKTAVIANE