TEMPO.CO, Serang: Puluhan tahun tidak tersentuh bantuan pemerintah, sebuah rumah di Kampung Babadan, RT 06 RW 02, Kelurahan Terumbu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang Banten ambruk timpa dua penghuninya. Salah satu korban kritis kini mendapat perawatan di rumah sakit dokter Drajat Prawiranegra Serang.Bahro salah satu korban rumah ambruk, mengalami luka parah setelah terkubur reruntuhan puing dan perabot rumahnya selama setengah jam lebih di dalam rumahnya. Bahro mengalami luka patah kaki, dan sejumlah luka jahit di sekujur tubuhnya akibat terkena pecahan kaca almari. Bahro terinjak-injak warga, ketika sejumlah warga mencari keberadaan Bahro yang terkubur reruntuhan puing. Bahro nyaris tewas dalam kejadian malapetaka rumah ambruk tersebut.Beruntung nyawa Bahro terselematkan, ketika sejumlah tetangganya menemukan Bahro terkubur reruntuhan dan langsung membawanya ke rumah Sakit Dokter Drajat Prawiranegara Serang. Sementara anak Bahro bernama Ipan selamat meskipun saat kejadian berada di dalam rumah ambruk.Peristiwa rumah ambruk yang menimpa rumah milik Bahro ini terjadi, akibat kondisi rumah yang ditinggali Bahro bersama ketiga anak angkatnya itu sudah dalam kondisi tidak layak. Rumah yang terbangun dari tanah liat dan batu bata mentah ini, tidak pernah tersentuh bantuan pemerintah. Selama puluhan tahun Bahro dan ketiga anak angkatnya hidup dalam kesusahan, bahkan keluarga ini tidak mampu memperbaiki rumah yang sudah ditinggalinya bertahun-tahun. Menurut tokoh masyarakat setempat, setidaknya ada sekitar 15 sampai 20 rumah tidak layak huni ditinggali warga kurang mampu di kelurahan Terumbu, Kasemen, Kota Serang Banten. Bangunan rumah terbuat dari tanah liat dan batu bata mentah.Rencananya warga akan memperbaiki rumah ambruk milik Bahro secara swadaya, jika pemerintah tidak sanggup memberikan bantuan untuk perbaikan rumah milik Bahro. Kini Warga menunggu pihak pemerintah memberikan bantuan perbaikan rumah, agar Bahro dan ketiga anak angkatnya yang hidup dalam kesusahan dapat menikmati hidup secara layak.Jurnalis Video : Darma WijayaEditor/Narator : Dwi Oktaviane