TEMPO.CO, Brebes: Keterbatasan infrastruktur membuat masyarakat di Brebes, Jawa Tengah, tak kehilangan akal agar aktivitas tetap berjalan lancar. Tidak adanya jembatan, membuat warga di Desa Kertabesuki, Kecamatan Wanasari, Brebes memakai perahu untuk menyebrang Sungai Pemali, yang lebarnya mencapai 100 meter. Meski sudah memiliki akses transportasi jalan yang relatif baik, namun jasa kapal penyeberangan sungai Pemali itu masih menjadi pilihan favorit warga. Sebab, menyebrang dengan perahu dianggap lebih menghemat waktu karena jaraknya lebih dekat. Jika tidak, maka warga harus berputar melewati jembatan di Jalur Pantura yang jaraknya mencapai belasan kilometer. Panjang perahu yang digunakan kurang lebih delapan meter dengan lebar dua meter setengah mampu menampung penumpang mencapai 20 orang dan sepeda motor hingga 10 unit.keberadaan penyebrangan perahu ini sudah berjalan sejak puluhan tahun lalu. Penyeberangan tersebut dimanfaatkan oleh warga dari berbagai desa seperti mengangkut hasil panen bawang merah, dan penyebrangan pelajar SD, SMP dan SMA. Tarif untuk menyebrang pun cukup murah. Warga yang meyebrang dengan sepeda motorya di kenakan tarif Rp 2 ribu. Namun khusus untuk anak sekolah tidak dipungut biaya.Sementara itu, Kepala Desa Kertabesuki, Rudi Hartono mengatakan. Keberadaan penyeberangan ini juga menjadi aset bagi pemasukan desa, dimana per tahunnya mampu menyumbang sekitar Rp 2,5 juta bagi kas desa.Jurnalis Video: Muhammad Irsyam FaizEditor/Narator: Ryan Maulana