Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siti Aisyah, Kim Jong-nam dan Operasi Intelijen Indonesia

Videografer

Editor

Selasa, 7 Maret 2017 18:17 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Jakarta: Pembunuhan Kim Jong-nam yang melibatkan Siti Aisyah menghebohkan dunia.Perempuan asal Serang itu diduga menjadi korban dalam operasi intelijen Korea Utara itu, bersama sejumlah orang lainnya. Operasi intelijen sebuah negara di negara lain sudah lazim terjadi. Bahkan dalam perang pun, intelijen amat menentukan. Jika pembunuhan Kim Jong-nam merupakan manuver pemerintah Korea Utara, wajar bila kemudian Malaysia gusar mengingat Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, yang menjadi lokasi pembunuhan abang tiri Kim Jong-un itu, sempat dianggap tak aman.Indonesia pun beberapa kali melancarkan manuver intelijen di negara lain untuk kepentingan nasional.Pada 1981, Asisten Intelijen Pertahanan dan Keamanan Benny Moerdani memimpin Komando Pasukan Sandi Yudha merebut kembali pesawat garuda di Bandar Udara Don Muang, Bangkok.Penyelamatan berlangsung kilat. Dalam waktu kurang dari lima menit, pesawat bisa direbut.Sebanyak 48 sandera selamat.Lima tahun kemudian, Wakil Asisten Intelijen Kostrad Ali Moertopo memerintahkan pejuang Trikora Herlina Kassim untuk membuat koran palsu untuk melawan gerakan ganyang Malaysia yang dilancarkan Sukarno.Koran dicetak 5.000 eksemplar di Medan. Semuanya dicetak secara rahasia di malam hari dengan penjagaan ketat. Koran itu lalu diangkut ke Malaysia dengan enam tongkang ikan berisi lima "nelayan". Di negeri jiran telah siap ratusan kurir berbadan tegap menyebarkan koran tersebut.Di tahun yang sama, prajurit KKO Usman dan Harun dihukum gantung karena mengebom Hotel MacDonald di Singapura, yang banyak dihuni warga Inggris. Mereka ditugaskan mensabotase lokasi yang banyak dihuni tentara sekutu.Operasi intelijen Korea Utara untuk menghabisi Kim Jong-nam karena dianggap mengancam kekuasaan Kim Jong-un belum terkuak hingga kini. Yang jelas, hubungan antara Korea Utara dan Malaysia memburuk pasca kematian kakak tiri Kim Jong-un itu. Bagaimana nasib Siti Aisyah? Pengadilan Malaysia menuduhnya terlibat dalam konspirasi pembunuhan Kim Jong-nam. Ia terancam dihukum mati.Produser/Periset: Sadika HamidEditor: Andy