TEMPO.CO, Magelang : Stupa induk dan 43 stupa teras Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah terlihat berbeda karena ditutupi kain khusus tarpaulin. Penutupan stupa-stupa candi Borobudur ini merupakan simulasi mitigasi bencana vulkanik dari gunung Merapi. Pemilihan tarpaulin karena merupakan bahan yang tahan cuaca ekstrim seperti panas dan dingin.Beberapa petugas dari Badan Konservasi Borobudur (BKB) melakukan pemasangan selimut tarpaulin yang dimulai dengan stupa induk dan 16 stupa teras hingga 23 stupa teras kedua dan 4 stupa lain di teras paling bawah. Hari Setyawan, Petugas Sub. Koordinator Pemeliharaan Candi Borobudur mengungkapkan bahwa pemasangan ini merupakan simulasi tanggap darurat apabila terjadi bencana seperti kita alami tahun 2010 lalu yaitu erupsi gunung Merapi yang menghasilkan abu vulkanik yang menyelimuti candi Borobudur. Candi Borobudur sempat ditutup bagi pengunjung selama beberapa saat setelah terjadinya erupsi Merapi 2010 silam akibat berselimut abu sebanyak 20 ribu meter kubik. Kesulitan terbesar pembersihan candi dari abu vulkanik adalah membersihkan abu yang berada di antara bebatuan dan di dalam stupa-stupa yang umumnya mempunyai rongga-rongga besar. Videographer : SURYO WIBOWOEditor/Narator : DWI OKTAVIANE