Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesona Perbukitan Karst Kampung Berua Rammang-rammang

Videografer

Editor

Senin, 13 Maret 2017 14:13 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Maros: Berbagai keindahan alam dimiliki Sulawesi Selatan, tak hanya laut, gunung dan daratan, provinsi yang memiliki 24 kabupaten ini juga dikelilingi perbukitan yang tak kalah menariknya. Salah satunya adalah wilayah perbukitan karst Kampung Berua, Dusun Rammang-rammang Maros Sulawesi Selatan. Terletak sekira 35 km dari kota Makassar, perkampungan ini menjadi salah satu destinasi wisata alam andalan masyarakat Maros. Menariknya karena perkampungan ini dikelilingi perbukitan batu karst yang begitu menawan. Wisatawan yang datang ke kampung ini tak hanya disuguhi pemandangan bebatuan karst yang meninggi. Karena tingginya minat wisatawan ke kampung Berua, Rammang-rammang ini sengaja disiapkan padepokan tempat beristirahat yang juga dilengkapi mussolla. Hanya ada 15 kepala keluarga dan 15 bangunan rumah panggung yang bermukim di Kampung Berua. Rata-rata mata pencarian mereka adalah bertani padi dan menjadi guide bagi para wisatawan yang berkunjung.Untuk mencapai kampung ini kita harus menaiki perahu menyusuri alur sungai Pute. Perahu adalah satu-satunya alat transportasi yang digunakan oleh penduduk setempat untuk mengangkut barang kebutuhan sehari-hari atau sebagai alat angkutan dari dan ke tambak atau ke sawah. Saat menyusuri sungai kita juga akan disuguhi pemandangan hutan nipa yang padat beserta perbukitan karst yang menjulang. Untuk menyeberangi sungai dengan perahu pengunjung dikenakan biaya Rp 200.000 untuk pergi dan pulang.Kampung Berua, Rammang-Rammang masuk dalam kawasan karst yang membentang di kabupaten Maros dan Pangkep, Sulawesi Selatan. Kawasan karst ini luasnya sekitar 45.000 hektar dimana 20.000 hektar diantaranya masuk dalam kawasan taman nasional Bantimurung, Maros. Kawasan karst ini termasuk kawasan karst terbesar kedua di dunia setelah kawasan karst di Yunnan, Tiongkok Selatan. Tahun 2001 UNESCO memasukkan kawasan karst Maros-Pangkep sebagai kawasan cagar alam yang telah memenuhi 9 syarat termasuk keragaman hayati.Jurnalis Video : Iqbal Lubis Editor/Narator : Dwi OktavianeMusik Ilustrasi : Tomorrow - Bensound (Royalty Free Music)_Youtube Audio Library