Aksi Mahasiswa Akper Pemkot Tegal Tolak Penutupan Kampus

TEMPO.CO, Yogyakarta: Ratusan mahasiswa Akademi Keperawatan (Akper) Pemkot Tegal menggelar demonstrasi di depan Kantor Wali Kota, pada 14 Maret 2017. Mereka menuntut pemerintah kota membatalkan rencana penutupan kampus tersebut. Mahasiswa juga meminta kampus mereka digabung dengan Kementerian Kesehatan. Sebagaimana diketahui, Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 menyebutkan pemerintah daerah (Pemda) tidak lagi berwenang mengelola perguruan tinggi. Alternatifnya, perguruan tinggi yang terlanjur dikelola oleh Pemda bergabung dengan kementerian terkait. Kecewa tuntutannya tidak didengarkan Wali Kota, para mahasiswa bergerak ke Kantor DPRD Kota Tegal. Sementara itu, Wali Kota Tegal, Siti Mashita Soeparno, dalam siaran persnya menegaskan bahwa Pemkot Tegal tidak pernah mengeluarkan pernyataan resmi soal penutupan Akper. Dia meminta kepada mahasiswa untuk tetap tenang dan tidak perlu khawatir. Pemkot Tegal menjamin kepada mahasiswa akan tetap mendapatkan ijazah yang sah dan diakui ketika lulus nanti. Aksi mahasiswa Akper Pemkot Tegal bukan terjadi kali ini saja. Sebelumnya seluruh mahasiswa juga melakukan aksi mogok belajar. Mereka tidak bersedia mengikuti mata kuliah sejak 10 Maret 2017 lalu. Aksi mogok belajar dilakukan sampai ada kejelasan dari Wali Kota. Jurnalis Video : Muhammad Irsyam FaizEditor/Narator : Dwi Oktaviane