Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benda Pusaka di Museum Sang Nila Riau Hilang Dicuri

Videografer

Editor

Rabu, 22 Maret 2017 07:00 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Pekanbaru: Sejumlah benda pusaka yang tersimpan di Museum Sang Nila Utama, Pekanbaru, Riau hilang digondol maling, Selasa, 21 Maret 2017. Belum diketahui siapa pencuri benda antik tersebut. Kerugian ditaksir mencapai Rp54 juta. Sebanyak delapan jenis benda pusaka hilang yakni empat buah keris melayu, satu buah pedang melayu sondang, satu buah piring seladon emas, satu buah kendi VOC dan satu buah kendi janggut.Pencurian benda peninggalan masa lampau di Museum Sang Nila itu sebenarnya terjadi dua kali sebelumnya. Peristiwa pertama terjadi pada akhir Februari 2017. Sebanyak tujuh buah benda antik hilang dari dalam gudang penyimpanan. Dari 119 koleksi yang disimpan dalam gudang, petugas baru menyadari tujuh benda antik lainnya tidak berada di tempat saat melakukan pemeriksaan rutin. Namun tidak lama berselang, pada Senin, 13 Maret 2017 sebuah keris melayu juga hilang dari dari tempatnya di lantai II Museum Sang Nilam. Kehilangan keris itu baru disadari oleh petugas kebersihan yang sedang membersihkan kaca. Petugas melihat keris yang biasa terpajang dalam lemari kaca hilang dari tempatnya.Kepala Museum Sang Nila Utama, Sri Mecca mengatakan, pecurian benda pusaka di Museum Sang Nila terbilang rapi, tidak ada kerusakan pintu ataupun lemari kaca penyimpanan barang antik tersebut. Namun Mecca enggan bersepekulasi terkait adanya dugaan keterlibatan orang dalam atau petugas muesum terkait kasus pencurian benda pusaka itu. Pihak Museum Sang Nila mengaku kesulitan mengusut siapa pelaku pencurian itu. Sebab kamera pemantau yang terpasang di setiap sudut bangunan museum itu sudah rusak sejak dua tahun lalu. Pihak museum menyerahkan penyelidikan sepenuhnya kepada Kepolisian Resor Kota Pekanbaru. Jurnalis Video: Riyan NofitraEditor/Narator: Ridian Eka Saputra