Pemkab Tunggak Bayar Listrik, PLN Putus Saluran ke Rusunawa

TEMPO.CO, Kulonprogo: Para penghuni rumah susun sederhana (rusunawa) di Triharjo, Wates,Kulonprogo mengeluhkan aliran listrik kompleknya tiba-tiba diputuskan oleh PLN. Pemutusan ini lantaran pemerintahan kabupaten menunggak tagihan listrik selama tiga bulan terakhir dengan nilai mencapai 60 juta rupiah.Pemadaman listrik yang terjadi sejak Maret lalu dikeluhkan para penghuni lantaran mereka telah rutin membayar listrik. Sistem listrik di rusunawa telah menggunakan meteran token pulsa yang harus diisi sebelum dapat digunakan. Rusunawa Triharjo ini memliki 200 kamar, namun hingga saat ini baru tercatat 80 penghuni aktif. Rusunawa ini memiliki dua daya listrik yang besar dengan kapasitas 294 ribu watt di setiap gardu induk. Hal tersebut menyebabkan biaya beban sudah terlalu banyak, sedangkan pemakaian masih sedikit. Saat ini penghuni rusun mengoperasikan genset dengan biaya patungan untuk membeli bahan bakar minyak. Dalam semalam satu genset menghabiskan sedikitnya 15 liter bbm atau sekitar 140 ribu rupiah. Jika kondisi ini tak lekas diselesaikan warga berencana akan pindah ke kos-kosan atau kembali ke tempat asal dari pada harus kerepotan akibat tak adanya aliran listrik ke rusunawa tersebut. Dengan adanya pemutusan paksa, pengelola rusunawa sudah melaporkan kejadian ini kepada Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Kulonprogo. Diharapkan Pemkab Kulonprogo dapat segera menyelesaikan masalah ini karena warga sangat kesulitan beraktifitas dengan adanya pemutusan listrik.Jurnalis video: Hand WahyuEditor/Narator: Ryan Maulana