Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ritual Seba Baduy, Cara Warga Baduy Bersilaturahmi ke Pemerintahan

Videografer

Editor

Selasa, 2 Mei 2017 14:17 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Banten: Setelah berjalan kaki ratusan kilo meter, sebanyak 66 warga suku baduy dalam dan 1.934 warga suku baduy luar dari Desa Kanekes, Kecamatan Leuwi Damar, Kabupaten Lebak Banten pada sabtu malam, 29 April 2017 melakukan ritual Seba Baduy di halaman Museum Banten, Pendopo Lama Gubernur Banten. Seba Baduy merupakan ritual tahunan dari zaman nenek moyang warga baduy untuk bertemu dengan Gubernur Banten atau yang disebut dengan Bapak Gede, dan sejumlah perangkat pemerintahan Provinsi Banten untuk bersilaturahmi. Dalam ritual ini, warga Baduy luar dan Baduy dalam membawa hasil bumi seperti pisang, padi dan hasil bumi lainnya dari tanah kelahiran warga suku Baduy untuk diserahkan kepada pemerintah Provinsi Banten sebagai upeti untuk pemerintah. Kerusakan alam gunung dan hutan di wilayah mereka menjadi kekhawatiran tersendiri bagi warga suku Baduy karena ke depan dapat mengancam kehidupan mereka yang mayoritas mengandalakan hasil bumi. Meski tidak tertulis, Jaro Saijah mengakui telah terjadi kerusakan alam di wilayah mereka akibat ulah manusia. Untuk itu, kepada unsur Pemerintah di Provinsi Banten agar tetap mejaga kelestarian alam yang mereka tinggali.Seusai penyampaian permintaan warga Baduy untuk menjaga kelestarian, Pemerintah provinsi Banten berkomitmen untuk menjaga alam dan kelestariannya, oleh karena itu terkait dengan program dan anggaran akan menjadi prioritas dalam rangka menjaga alam dan lingkunganya. Jurnalis Video : Darma Wijaya Editor : Dwi Oktaviane