Iklan
TEMPO.CO, Yogyakarta: Peringati hari pendidikan nasional atau Hardiknas, yang jatuh pada 2 Mei, ratusan mahasiswa Universitas Gadjah Mada lakukan aksi unjuk rasa. Dalam aksi tersebut, mahasiswa mengkritisi uang kuliah tunggal (UKT) yang mahal. Selain itu mereka menuntut perbaikan penetapan golongan UKT. UGM menetapkan golongan UKT antara 0 hingga 6 berdasarkan penghasilan orang tua. Golongan 0 adalah bagi mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi yang dibebaskan dari biaya apapun. UKT 1 bagi orang tua berpenghasilan kurang dari lima ratus ribu rupiah dan UKT 2 untuk penghasilan lima ratus ribu hingga dua juta rupiah. Sedangkan UKT 5 untuk penghasilan orang tua lima juta hingga sepuluh juta rupiah dan UKT tertinggi untuk penghasilan di atas sepuluh juta rupiah. Mahasiswa menilai penghitungan tersebut belum memperhatikan beban biaya hidup di daerah yang berbeda-beda dan jumlah tanggungan anak. Pihak UGM sendiri mengatakan tidak menaikkan UKT sejak 2015 lalu. Masa aksi ditemui oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Iwan Dwiprahasto, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni, Paripurna, serta sejumlah Dekan Fakultas. Mereka menyatakan siap menerima masukan mahasiswa dan mengajak membentuk tim kecil untuk menyusun rancangan bersama. Jurnalis Video : Hand WahyuEditor : Dwi Oktaviane
Video Terkait
-
Upacara Hardiknas Melalui Media Daring
2 Mei 2020
Video Lainnya