Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masih Ada 129 Napi Lapas Riau Yang Belum Kembali, Polisi Perketat Perbatasan

Videografer

Editor

Jumat, 12 Mei 2017 21:44 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Pekanbaru: Kepolisian Daerah Riau terus memburu ratusan narapidana yang kabur dari Rumah Tahanan Kelas II-B Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Jumat pekan lalu, 5 Mei 2017. Sebanyak 319 napi berhasil ditangkap kembali, sedangkan 129 napi lainnya masih buron. Sebanyak 448 tahanan kabur dari Rutan Kelas II-B Pekanbaru dengan cara mendobrak salah satu pintu hingga terbuka. Para napi mengamuk diduga karena kekecewaan atas pelayanan rutan yang marak terjadinya praktek pungli. Para napi mengaku kerap dipersulit dalam pengurusan cuti bersyarat. Belum lagi suasana Rutan tidak kondusif lantaran jumlah napi melebihi kapasitas. Rutan yang seharusnya diisi untuk 369 orang justru dihuni lebih dari 1.800 tahanan.Pelarian para napi terpantau sudah sampai ke luar daerah. Meski demikian, narapidana yang berhasil kabur hingga ke luar provinsi juga berhasil ditangkap berkat kerja sama antar kepolisian daerah provinsi tetangga. Satu narapidana berhasil ditangkap Polda Sumatera Barat di Pariaman dan segera dipulangkan ke Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru.Polisi mengaku awalnya mengalami kesulitan dalam mengejar napi lantaran belum menerima data lengkap dari Kantor Wilayah Hukum dan HAM Riau. Polisi berharap peran serta masyarakat dalam memberikan informasi kepada polisi. Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo mengatakan, 7 hari pasca ratusan napi kabur ini, Kepolisian Daerah Riau terus meningkatkan koordinasi dengan Polda provinsi tetangga untuk memperketat jalur perbatasan, baik jalur darat, air maupun udara. Jurnalis Video: Riyan NofitraEditor/Narator: Ridian Eka saputra