Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kuliner Indonesia di Swedia Diminati Warga Lokal

Videografer

Editor

Minggu, 28 Mei 2017 22:41 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Stockholm: Mencari warung dengan cita rasa khas Indonesia di negara Eropa seperti Swedia bukan perkara mudah. Tapi beruntung di Stockholm, kini telah berdiri satu resto dengan cita rasa khas Tanah Air namun bisa juga dinikmati lidah warga lokal, bernama Warung Stockholm.Berada di Langholmsgatan, Warung Stockholm didirikan seorang chef asal Surabaya bernama Achmad Nizar. Pria yang telah 20 tahun tinggal di negara Skandinavia itu memadukan cita rasa Tanah Air dengan makanan lokal. Salah satunya adalah rendang dari daging rusa. Nizar mengatakan ide restoran ini adalah untuk menghadirkan rasa rindu bagi para warga Indonesia sekaligus memperkenalkan kuliner Tanah Air ke Swedia. Saat kami mengunjungi restoran ini, kami bertemu dengan satu rombongan warga Swedia keturunan Indonesia yang tengah bersantap di sana. Salah satunya adalah Suryadi, 75 tahun.Suryadi boleh dibilang orang Indonesia yang menghuni Stockholm paling lama. Ia sempat menjadi eksil setelah dilarang pulang ke Indonesia saat Orde Baru. Pria yang menikahi wanita Swedia itu kerap berkunjung ke Warung Stockholm sekadar untuk bernostalgia dengan kuliner Tanah Air.Salah satu yang digemari di sini adalah gado-gado. Tapi ini bukan gado-gado biasa. Gado-gado yang diberi nama Four Season ini tak menggunakan sayuran seperti kangkung, kacang panjang, bayam, dan tauge melainkan menggunakan sayuran yang dipetik langsung dari hutan. Nizar mengatakan sayuran hutan itu aman dikonsumsi dan enak. Meski sayurannya adalah sayuran hutan tapi saus kacangnya tetap rasa khas gado-gado ditambah dengan tempe dan tahu. Nizar mengatakan tempe dan tahu itu sudah merupakan produksi lokal.Jadi jika kangen dengan masakan Indonesia saat berada di Stockholm, kenapa tak mampir di restoran yang dikelola Nizar ini? Selain bisa menikmati kulinernya kita juga bisa bertemu dengan warga keturunan Indonesia di sana.Jurnalis Video: Juli HantoroEditor: Maria Fransisca