Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Talud Setinggi 6 Meter Roboh Timpa 3 Pekerja, 2 Orang Tewas Tertimbun

Videografer

Editor

Sabtu, 10 Juni 2017 13:00 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Semarang: Ambrolnya talud setinggi enam meter di Jalan Mendut Utara, Manyaran, Semarang menewaskan 2 pekerjanya. Budi Purwanto dan Nur, dua buruh bangunan yang sedang membangun talud tewas tertimbun longsoran talud. Tim Basarnas dan tim Sar gabungan membutuhkan waktu untuk mengevakuasi kedua korban dari himpitan beton talud.Ambrolnya talud setinggi enam meter tidak disangka pemilik rumah Rusmiyanto. Warga Jalan Mendut Utara I, Rt 5 Rw 5, Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat. Sejak sepekan lalu Rusmiyanto sedang memperbaiki talud yang retak, belum rampung dikerjakan, talud ambrol menimbun 3 pekerjanya. Informasi yang dihimpun di lokasi, saat kejadian dua buruh sedang bekerja di bawah talud, sementara dua pekerja di atas. Saat talud roboh, 2 pekerja yaitu Budi Purwanto dan Nur tertimbun batu-batuan talud setebal 50 centimeter. Sedangkan Supri tertimbun setengah badan dan satu pekerja lainnya selamat karena bisa melarikan diri.Untuk mengevakuasi kedua korban, tim Sar gabungan dengan berbagai peralatan bekerja hingga malam. Banyaknya batu dan beton yang harus disingkirkan membuat evakuasi berjalan lama. Banyaknya personil tim Sar yang bekerja akhirnya bisa mengevakuasi kedua korban sebelum tengah malam. Kepala Seksi Operasi Basarnas Jateng Agung Hari Prabowo mengatakan, kendala yang dihadapi cukup banyak karena material yang longsor juga banyak. Korban terakhir yang berhasil ditemukan tim Sar gabungan dengan kodisi terhimpit bebatuan dan beton talud. Sempitnya akses ke lokasi membuat alat berat tidak dapat di gunakan. Jurnalis Video: Budi PurwantoEditor/Narator: Ridian Eka Saputra