Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Libur Lebaran, Kota Tua Jadi Alternatif Tempat Rekreasi

Videografer

Editor

Kamis, 29 Juni 2017 13:51 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Jakarta: Kota Tua adalah salah satu tujuan wisata warga Jakarta. Tidak hanya gedung-gedung tua bernilai sejarah yang bisa dinikmati, tapi juga lapangan luas untuk bersantai dan gratis, serta hiburan lain misalnya manusia patung dan bersepeda. Tak heran pada hari ke-2 Lebaran, Senin, 26 Juni 2017, ribuan warga Jakarta dan sekitar memenuhi halaman depan Museum Fatahilah. Mereka duduk dengan santai di halaman bersama kelompoknya. Salah seorang pengunjung, Wartono, 44 tahun, dari Pademangan, mengatakan, ia datang ke sana karena Monumen Nasional tutup. Sementara itu, keberadaan para model patung tesebar di berbagai titik. Konsep model patung yang diperagakan bermacam-macam seperti noni Belanda, tentara hijau, tentara perak serta model bergaya karnaval. Model yang bergaya karnaval ini mengusung tema budaya, misalnya Monas Betawi. Model mengenakan atribut dengan latar belakang mirip sayap setinggi hampir dua meter dan berat sekitar tiga kilogram. Nuansa warna yang ditampilkan cerah, seperti merah kuning, hijau dan biru muda. Begitu juga model yang mengusung mitos dewa burung dari Dayak. Busana begitu meriah yang bernuasa warna hitam. Atribut seperti ekor burung yang mengembang, setinggi hampir dua meter dengan berat sekitar lima kilogram. Dani Ardiyansyah, 33 tahun, yang mengenakan busana tersebut mengatakan, ia tidak setiap hari menjadi manusia patung. Sementara itu, para pedagang di pinggir jalan antara lain menjual bandul kalung yang terbuat dari tulang sapi. Menurut penjual merangkap perajin, Andre, bandul ini berasal dari tulang sapi yang merupakan limbah dari tukang bakso dan soto. Ada juga yang terbuat dari limbah gigi celeng.Jurnalis Video/Editor: Maria Fransisca