TEMPO.CO, Pekanbaru: Musim kemarau yang bakal melanda Riau hingga dua bulan ke depan membuat pemerintah Provinsi Riau meningkatkan kesiagaan bencana kebakaran hutan dan lahan. Satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan Riau terpaksa melakukan teknik modifikasi cuaca (TMC) hujan buatan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan tidak lagi terjadi di daerah itu. Satu unit pesawat Cassa milik TNI Angkatan Udara serta 20 ton garam (NaCl) disiapkan untuk penyemaian awan di langit Riau. Operasi teknik modifikasi cuaca akan dikendalikan dari Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Sejumlah personel telah dikerahkan pada dua lokasi Pos Pengamatan Meterorologi di Dumai dan Pelalawan. Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau Kolonel I Wayan Parwata Penyemaian garam diutamakan pada wilayah pesisir Riau yang saat ini memasuki musim kemarau. Kebakaran lahan belakangan sudah mulai terjadi di wilayah Dumai, Meranti dan Pelalawan.Teknik modifikasi cuaca merupakan salah satu upaya intervensi manusia pada sistem awan untuk meningkatkan intensitas curah hujan di suatu tempat. Sejumlah partikel higroskopik disemai ke dalam awan cumulus agar proses pengumpulan tetes air menjadi lebih cepat. Proses curah hujan lebih cepat dan cukup banyak sehingga membasahi lahan gambut dan mampu memadamkan sejumlah titik api. Jurnalis Video: Riyan NofitraEditor/Narator: Ridian Eka Saputra