Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berharap Generasi Maestro Gitar Klasik

Videografer

Editor

Jumat, 1 Juli 2011 14:55 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Jakarta: Tiga maestro gitar tampil mempesona di pusat kebudayaan Jerman, Goethe Haus, Jakarta. Mereka adalah Rene Nessa Sahir, Hans Wiryadi, dan Nelson .W Rumantir.Meski usia sudah melewati paruh abad, kelincahan jari mereka tidak pudak dimakan waktu. Ketiganya bergantian bermain solo dalam tiga sesi selama dua jam lebih. Setelah bertahun bermain di luar sorotan lampu panggung musik, kemarin mereka tampil lagi.Rupanya mereka terusik dengan sedikitnya muda-mudi yang berminat bermain gitar. Mereka bercita-cita sekolah musik di Indonesia ramai lagi seperti pada masa mereka muda dulu. Lewat konser kali ini mereka ingin membangkitkan minat anak muda pada alat musik yang sudah mereka tekuni sejak masih kanak-kanak hingga akhirnya bermain gitar menjadi jalan hidup.Hans menggambarkan gitar sebagai alat musik sederhana dengan hanya 6 dawai tapi bisa menciptakan harmoni yang indah. Permainan Nelson seperti dimainkan dengan dua gitar meski ia bermain solo. Tak kalah riuhnya permainan Rene, lagu daerah dari Jawa Barat, Es Lilin terdengar seperti lagu country.Video Journalist : DWI OKTAVIANE