Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harga Garam Naik 100 Persen, Keuntungan Pengolah Ikan Pindang Tergerus

Videografer

Editor

Jumat, 28 Juli 2017 14:55 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Bandung: Jemari Tamsur terus menaburi garam diatas tumpukan daging ikan tongkol yang disusun secara berlapis diatas panci kukusan di Kampung Babakan Ciganitri, Desa Cipagalo, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang merupakan salah satu sentra pengolahan ikan pindang di wilayah Bandung Selatan. Dia bolak balik menurunkan pindang yang sudah matang dan menaikkan pindang yang baru akan dimasak. Bagi pengolah ikan pindang seperti Tamsur, garam menjadi salah satu komponen utama yang harus selalu tersedia. Kelangkaan garam di pasaran menjadi pemicu melonjaknya harga garam sampai 100 persen. Garam halus dan kasar yang semula di kisaran Rp 3.000 dan 3.500 per kg kini naik 100 persen. Imbasnya keuntungan Tamsur dan pengolah pindang lainnya ikut tergerus. Alih-alih menaikkan harga, pengolah pindang memilih untuk menekan margin keuntungan. Satu panci pindang ikan deles, bandeng, tongkol, salem isi 60 ekor dijual eceran antara Rp 3.000 sampai 5.000 per ekor. Setiap hari Tamsur mengolah hampir 100 kg ikan dengan biaya produksi Rp 1,9 juta. Dengan naiknya komponen produksi pengolahan pindang, Tamsur tidak menolak untuk menaikan harga dan memilih untuk mengurangi selisih keuntungan yang didapat.Jurnalis Video : Prima MuliaEditor/Narator : Dwi Oktaviane