Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Korban Pemukulan Oknum TNI Terima Penghargaan

Videografer

Editor

Sabtu, 12 Agustus 2017 10:00 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Pekanbaru: Kepolisian Resor Kota Pekanbaru memberikan penghargaan kepada polisi korban pemukulan oknum prajurit TNI, Bripda Yoga Vernando atas kesabarannya menghadapi masalah dalam bertugas. Yoga dinilai berdedikasi tinggi serta dianggap ikhlas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna jalan raya.Pemberian penghargaan diserahkan secara langsung oleh Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto dihadapan ratusan personel kepolisian. Susanto mengapresiasi kesabaran Bripda Yoga ketika mengalami insiden pemukulan oleh oknum TNI Serda WS saat bertugas di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Sikap tenang Bripda Yoga menghadapi persoalan itu dinilai tepat untuk menjaga hubungan baik kedua lembaga negara itu. Terlebih, hubungan antara TNI dan Kepolisian di Pekanbaru selama ini terjalin cukup baik. Sebelumnya, Serda WS mengamuk dan memukul bagian kepala Polisi Lalu Lintas Bripda Yoga Fernandes, kamis sore kemarin, 10 Agustus 2017. Ketegangan kedua aparat itu sempat direkam oleh warga yang melihat dan menjadi viral di media sosial. Dalam video berdurasi 1 menit 30 detik itu, tampak pelaku mengenakan seragam dibalut jaket berwarna cokelat marah-marah kepada polisi lalu lintas di tengah jalan raya Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Seolah menantang, prajurit TNI yang tidak mengenakan helm itu mengamuk lalu melayangkan pukulannya ke arah kepala polisi yang dilindungi helm. Sang polisi tidak memberikan perlawanan. Komandan Korem 031 Wirabima Brigjen Abdul Karim langsung meminta maaf atas perlakuan anggotanya tersebut dan menjelaskan bahwa Serda WS sedang mengalami depresi pasca bertugas di Papua.Jurnalis Video: Riyan NofitraEditor/Narator: Ridian Eka Saputra