Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendaki Tewas, Jalur Pendakian Gunung Lawu Ditutup

Videografer

Editor

Kamis, 24 Agustus 2017 09:00 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Magetan: Seorang pendaki tewas di Gunung Lawu, Selasa, 22 Agustus 2017. Tim SAR gabungan pun berkoodinasi sebelum mengevakuasi korban melalui pintu masuk Cemoro Sewu di wilayah Plaosan, Magetan, Jawa Timur. Tim pencari itu terdiri dari TNI Angkatan Darat, polisi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan komunitas pecinta alam Gunung Lawu. Dengan diangkut mobil dobel garden milik kepolisian, tim menuju pos sayur. Kemudian berjalan kaki ke lokasi ditemukannya jenazah korban di sekitar pos 5 atau Hargo Dalem.Selain melakukan pencarian di pos 5, tim juga bersiaga di Pos Cemoro Sewu. Mereka berkomunikasi dengan menggunakan pesawat radio. Hal ini untuk memudahkan koordinasi selama evakuasi korban yang tewas dengan dugaan akibat kedinginan.Korban diketahui bernama Sularno, 50 tahun, warga Karanganyar, Jawa Tengah. Ia mendaki seorang diri melaui pintu masuk Cemoro Kandang, Karanganyar pada Rabu sore, 16 Agustus 2017. Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Ferry Yoga Saputra, mengatakan korban diduga kedinginan dan kelelahan hingga akhirnya meninggal.Sementara, ketika proses evakuasi berlangsung jalur pendakian melalui Cemoro Kandang ditutup. Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Selatan, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu dan Sekitarnya, Marwoto mengatakan penutupan itu untuk memudahkan evakuasi.Selasa petang, atau setelah pencarian sekitar tujuh jam jenazah korban berhasil dievakuasi. Hingga kemudian dilakukan visum dan diserahkan kepada keluarga untuk disemayamkan di rumah duka. Jurnalis Video: Nofika Dian Nugroho Editor/Narator: Ridian Eka Saputra