Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Muhaimin Minta Anggota PKB Sisihkan Gaji untuk Rohingya

Videografer

Editor

Senin, 4 September 2017 09:15 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Jakarta: Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar bersama sejumlah ulama mengunjungi Wihara Dharma Bakti (Cin Te Yen), di kawasan Glodok, Kota, Jakarta Barat, Ahad, 3 September 2017. Kedatangan Ketua PKB dan beberapa ulama tersebut untuk bersilaturahmi dengan para biksu dan pemuka agama Buddha, guna membahas krisis kemanusiaan yang dialami etnis Rohingya di Myanmar. Muhaimin diterima oleh rohaniwan Buddhis, Suhu Biksu Dutavira Mahastavira, yang akrab dipanggil Suhu Benny. Muhaimin mengatakan PKB akan memberi bantuan kemanusiaan untuk etnis Rohingya. Ia pun meminta anggota PKB untuk menyisihkan gaji untuk disumbangkan.Sementara itu, Suhu Benny menyatakan bahwa masalah Rohingya di Myanmar tidak ada hubungannya dengan biksu di Indonesia. Tragedi kemanusiaan Rohingya di Myanmar berupa kekerasan dan pengusiran terhadap etnis Rohingya yang diduga melibatkan negara kembali terjadi sejak 25 Agustus 2017. Hampir 45.000 warga Rohingya melarikan diri dari kampung halamannya menuju perbatasan Bangladesh. Sekitar 98 orang meninggal dalam bentrokan yang melibatkan Rohingya dan militer Myanmar.Kondisi terbaru, berdasarkan laporan dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), banyak warga Rohingya yang lari ke Bangladesh karena konflik tersebut. Diperkirakan 238 ribu orang mengungsi. Bahkan dalam sepekan terakhir, 45 ribu orang melarikan diri dari Rakhine. Tercatat lebih dari 400 orang terbunuh dan sekitar 1.000 rumah dibakar akibat konflik ini.Jurnalis video: Maria FransiscaEditor/Narator: Maria Fransisca