Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Derita Pengungsi Rohingya di Bangladesh: Terserang Polio, Banyak yang Terluka

Videografer

Editor

Selasa, 19 September 2017 20:36 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Jakarta: Sejumlah pengungsi di kamp pengungsian baru warga etnis Rohingya di Coxs Bazar, Bangladesh, menjalani perawatan karena luka dan sakit yang diderita. Mereka baru saja melewati perjalanan berbahaya ketika menyeberangi perbatasan Myanmar dari Rakhine State menuju Bangladesh. Para relawan yang membantu mereka di kamp pengungsian merasa khawatir dengan kondisi kesehatan para pengungsi dan minimnya bantuan alat medis.Berdasarkan laporan yang dikutip dari Channel NewsAsia, pekerja kesehatan menemukan 16 kasus anak-anak menderita polio. Polio merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan dapat menular melalui kontak oral dan feces. Selain itu, terdapat laporan 4 kasus campak dan seorang pasien yang positif terjangkit HIV yang menyebabkan kegelisahan warga setempat yang tinggal di antara para pengungsi.Selain penyakit, kamp pengungsian etnis Rohingya juga dipenuhi dengan para pengungsi yang terluka. Selain pengungsi yang terluka ketika sedang berusaha melarikan diri dari Rakhine State, Myanmar, ke Bangladesh, ada sejumlah pengungsi yang terluka akibat berebut bantuan di jalanan.PBB memperkirakan sekitar 400.000 pengungsi Rohingya melarikan diri ke Bangladesh sejak 25 Agustus 2017 ketika kelompok militan Pembebasan Arakan Rohingya (ARSA) menyerang pos kepolisian Myanmar.Desa dan rumah mereka di Rakhine State diserang militer Myanmar yang dibantu kelompok garis keras Buddha. Kamp-kamp pengungsian Rohingya di Bangladesh pun tidak dapat menampung jumlah pengungsi yang ada, sehingga sebagian pengungsi terpaksa berlindung di tenda-tenda yang berada di sepanjang pinggir jalan yang berlumpur.Sumber Video: Etienne Lamy Smith / AFPTV / AFPNaskah: Channel Newasia | Dwi Nur SantiEditor/Narato: Ridian EKa Saputra