Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bermodal Sendiri, Eko Yuli Ingin Bangun Pusat Latihan Angkat Besi

Videografer

Egi Adyatama

Rabu, 27 September 2017 11:48 WIB

Iklan

TEMPO.CO, Jakarta: Kecintaan lifter nasional Eko Yuli Irawan terhadap dunia angkat besi membuatnya enggan beranjak dari dunia itu. Di masa istirahat usai SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, pria kelahiran Lampung ini bahkan masih rutin berlatih.

Yang unik, Eko memilih berlatih mandiri di ruang latihan yang ada di salah satu rumahnya, di daerah Bekasi Selatan. Lokasi latihan yang dimaksud Eko, adalah sebuah garasi mobil di rumah yang dulu ia tinggali bersama istrinya, Masitoh. Sejak awal tahun ini, ia dan keluarganya pindah ke rumah lain yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah lamanya.

Garasi itu memiliki luas sekitar 3x7 meter persegi. Satu set peralatan angkat besi berstandar internasional tersedia di sana. Mulai dari beban seberat setengah kilogram hingga 25 kilogram tersedia di sana. Eko mengaku membeli peralatan itu pada tahun 2013 silam seharga Rp 70 juta. 

Modal untuk membeli, ia dapatkan dari hasil raihan medali perunggu di ajang Olimpiade 2012 di London, Inggris. Selain set perlengkapan angkat besi, ada pula tiang penyangga untuk squat juga treadmills.

Namun rupanya cita-cita Eko tak hanya berakhir di situ. Ke depannya, ia berharap bisa membangun rumah tempatnya latihan menjadi ruang latihan yang lebih besar. Bahkan, jika mampu, pria kelahiran 24 Juli 1989 itu ingin membuat klub sendiri di sana. Ia mengatakan jika klubnya bisa direalisasikan, potensi-potensi muda bisa muncul dan terlihat.

Di masa rehat ini pula, Eko juga mulai aktivitas melatih. Meski masih sebagai atlet aktif, seminggu terakhir ia ikut dalam training pribadi dan umum di salah satu klub cross fit di daerah Jalan Jenderal Sudirman. Di sana, ia fokus melatih weightlifting.

Pengalaman berlatih di pelatnas sejak 2006 hingga saat ini, kata dia, banyak memberinya pelajaran terkait program dan metode latihan angkat besi. Ia pun telah mampu menyusun kurikulum latihan sederhana yang bisa diterapkan pada peserta latihannya.

Eko Yuli merupakan atlet angkat besi yang menyumbang medali perunggu di Olimpiade London 2012 dan medali perak Kejuaraan Dunia di Kazakhstan tahun 2014. Di Olimpiade Rio de Janeiro, ia suskes menyumbang satu perak.

Di tingkat Asia Tenggara, sejak 2007 ia merupakan langganan peraih emas Indonesia. Sayang di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur Malaysia, Eko Yuli Irawan gagal mendulang emas dan hanya meraih perak. Eko merupakan spesialis di nomor 62 kilogram. 

Jurnalis Video: Egi Adyatama
Editor/Narator: Ridian Eka Saputra