Agus Martowardojo Terima Penghargaan Governor of The Year

TEMPO.CO, Washington DC - 

Sejumlah pejabat tinggi Indonesia datang ke Washington DC, Amerika Serikat, pada pekan kedua Oktober ini untuk menghadiri Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia 2017. Tahun depan, Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan tahunan yang akan diselenggarakan di Bali, dengan peserta diperkirakan mencapai 20 ribu orang dari 189 negara anggota IMF.

Dalam rangka kampanye "Voyage to Indonesia 2018", tim yang salah satunya berasal dari Bank Indonesia mengadakan berbagai event selain mendirikan gerai Indonesia di lobi kantor pusat IMF. Di antara event itu adalah memperkenalkan menu makanan Indonesia kepada para peserta pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Washington DC.

Pertemuan Tahunan IMF tersebut juga dihadiri Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. Pada sebuah kesempatan, Sabtu, 14 Oktober 2017, Agus Martowardojo berkomentar tentang alat tukar digital. Menyinggung soal Bitcoin, Agus Martowardojo menegaskan bahwa bitcoin bukanlah alat tukar resmi. Ia mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan tak menerima pembayaran berupa bitcoin dan sejenisnya.

Pada hari yang sama, Agus Martowardojo menerima penghargaan sebagai Governor of the Year se-Asia Pasifik Timur. Penghargaan diumumkan Sabtu, 14 Oktober 2017, di surat kabar Global Markets, yang merupakan bagian dari Euromoney Institutional Investor. Penghargaan tahunan diberikan Global Markets kepada Gubernur Bank Indonesia, mengingat transformasi yang telah dilakukan dalam berbagai kebijakan bank sentral.

Salah satu transformasi utama yang diangkat Global Markets adalah cara Bank Indonesia melakukan komunikasi kebijakan. Agus D.W. Martowardojo dianggap sebagai sosok yang mengusung transparansi untuk menjaring ekspektasi publik. Penyusunan pesan dilakukan dengan sangat serius, untuk memberi sinyal yang tepat.

Seremonial penyerahan penghargaan kepada Agus Martowardojo dilaksanakan di Washington DC, Amerika Serikat, pada 14 Oktober 2017, pukul 18.00 waktu setempat.

Jurnalis Video: Y Tomi Aryanto (Washington DC)
Editor: Ngarto Februana