Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penemuan Jenglot di Pantai Kenjeran Gemparkan Warga

Videografer

Artika Rachmi Farmita

Editor

Ryan Maulana

Rabu, 18 Oktober 2017 10:25 WIB

Iklan

Sosok Jenglot menggemparkan warga di kawasan Pantai Kenjeran. Makhluk mini yang wujudnya menyerupai mumi kering itu ditemukan di bebatuan Pantai Watu-Watu, Kecamatan Bulak, Senin, 16 Oktober 2017.

Karena wujudnya mengerikan, semula tak ada warga yang berani memindahkan. Petugas Satpol PP Kota Surabaya lantas turun mengamankan Jenglot dan disimpan sementara di Kantor Kecamatan Bulak, tak jauh dari lokasi penemuan.

Bentuk Jenglot yang ditemukan di Pantai Watu-watu, Surabaya, cukup menyeramkan. Benda seperti mayat kering berukuran mini itu berambut panjang hingga menyentuh kaki. Memiliki rambut, kuku, dan gigi yang panjang. Jenglot sepanjang 40 sentimeter itu ditemukan dengan kotak kayu dengan goresan rajah di kedua sisi dan kain berwarna putih.

Camat Bulak, Suprayitno mengaku belum bisa memastikan keaslian makhluk tersebut. Ia hanya mencoba mencari perbandingan dengan Jenglot lainnya di Internet. Usai dipindahkan oleh petugas Satpol PP, Jenglot itu disimpan di sebuah lemari di ruangan Kepala Seksi Trantib Kecamatan Bulak.

Jenglot dikenal masyakarat sebagai makhluk ghaib menyerupai manusia berukuran kecil, berwajah seperti tengkorak dengan kulit gelap yang teksturnya kasar. Penampilannya mirip mumi yang mengering dengan taring yang menonjol dari mulutnya dan kuku yang juga panjang.

Dalam beberapa catatan, Jenglot dinyatakan pernah ditemukan di beberapa wilayah Nusantara, seperti Jawa, Kalimantan, dan Bali. Ia dipercaya memiliki kekuatan mistis, memakan darah manusia, bahkan mengundang bencana. Tak ayal sosok seramnya bikin warga sekitar takut terhadapnya.

Jurnalis video: Artika Rachmi Farmita

Editor/Narator: Ryan Maulana