Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengosongan Lahan Bandara New Yogyakarta Airport Berlangsung Ricu

Videografer

Hand Wahyu

Rabu, 6 Desember 2017 09:03 WIB

Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Proyek pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport di Temon, Kulonprogo, Yogyakarta masih terus berlanjut, upaya pengosongan lahan yang akan digunakan untuk bandara berlangsung ricuh. Sejumlah warga dan mahasiswa berusaha menghalangi proses land clearing di desa Kragon 2,Desa Palihan,Temon,Kulonprogo,Yogyakarta. yang dilakukan PT Angkasa Pura 1.

Belasan mahasiswa yang berupaya menghalangi alat berat yang tengah merobohkan pohon dan bangunan milik warga penolak bandara tersebut langsung diamankan petugas kepolisian.

Warga menuding, proses pengosongan lahan yang dilakukan PT Angkasa Pura 1 tak mengindahkan rasa kemanusiaan, warga yang enggan pindah dari rumah yang mereka huni sejak puluhan tahun silam, justru digusur paksa oleh aparat. Meski demikian, sekitar 12 orang yang mengaku mahasiswa ini langsung diamankan ke Mapolres Kulonprogo.

Warga pun dihimbau agar bersedia pindah dari lokasi yang telah ditetapkan untuk pembangunan bandara, guna megaproyek bandara tersebut bisa selesai sesuai tahapan yang telah ditentukan.

Pengosongan lahan ini dilakukan untuk melanjutkan tahapan land clearing yang sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu, warga yang menolak selama ini sudah diberikan kesempatan untuk mengosongkan lahan dan menerima kompensasi, namun sebagian warga masih menolak meski uang sudah dititipkan di pengadilan atau konsinyasi. Proses pengosongan lahan sendiri ditargetkan akan selesai pada akhir Desember tahun ini.

Jurnalis Video: Hand Wahyu
Editor/Narator: Ridian Eka Saputra