TEMPO.CO, Bandung : Penyandang disabilitas sering dianggap sebagai warga masyarakat yang tidak produktif, tidak mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga hak-haknya pun diabaikan. Kelompok Kreatifitas Difabel yang berada di Komplek KPAD Pindad Timur Gang A. Sudali 14, Kota Bandung menjadi salah satu kelompok masyarakat yang mengambil tanggung jawab berpartisipasi untuk membantu para penyandang disabilitas di Indonesia. Kelompok ini berjumlah 7 orang dan semuanya juga memiliki keterbatasan. Tujuan dari dibentuknya kelompok yang berdiri sejak tahun 2010 ini, adalah untuk berpartisipasi membantu para penyandang disabilitas yang masih memiliki semangat hidup diantara mereka. Selain sebagai wadah untuk berkumpul, kelompok ini juga menjual kaki palsu dan tangan palsu buatan mereka dengan kisaran harga Rp 1,3 Juta- Rp 1,7 Juta. Sekitar 10% dari hasil penjualan kaki dan tangan palsu tersebut mereka sisihkan untuk digunakan sebagai dana subsidi silang bagi para penyandang disabilitas yang tidak mempunyai uang. Kelompok Kreatifitas Difabel ini hidup mandiri tanpa dukungan pemerintah dan pihak-pihak lain. Tidak lebih, mereka sudah melampaui keterbatasan. Videografer : PRABOWO SETYADI Editor/Nrator : DWI OKTAVIANE