Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasca Gempa 6,9 SR, Warga Turunkan Genteng dari Rumah yang Rusak

Videografer

Amston Probel

Senin, 18 Desember 2017 16:45 WIB

Iklan

TEMPO.CO, Tasik - Jumlah data kerusakan rumah dan bangunan terus bertambah. Gempabumi 6,9 SR yang mengguncang Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY bagian selatan pada Jumat malam (15/12/2017) pukul 23:47 WIB telah menyebabkan 2.935 rumah rusak. Daerah yang paling terdampak dari gempa itu adalah Jawa Barat.

Berdasarkan data sementara pada Minggu (17/12/2017) pukul 14:30 WIB, dampak gempa menyebabkan 4 orang meninggal dunia, 11 orang luka berat, 25 orang luka ringan, 451 rumah rusak berat, 579 rumah rusak sedang, dan 1.905 rumah rusak ringan. Selain itu juga terdapat kerusakan 46 unit sekolah/madrasah, 38 unit tempat ibadah, 9 kantor, dan 4 rumah sakit dan puskesmas. Sebanyak 200 orang mengungsi di Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis.

Gempa tidak merusak sarana dan prasarana umum yang vital seperti jalan raya, jembatan, utilitas listrik, utilitas air minum, dan lainnya. Pendataan masih dilakukan. Diperkirakan jumlah kerusakan akan bertambah.

Warga bergotong royong menurunkan atap genteng yg hampir ambruk akibat gempa bumi berkekuatan 6,9 skala richter di Desa Guna Jaya kecamamatan Manonjaya Tasik, Jawa Barat, Minggu (17/12). Gempa berkekuatan 6,9 skala richter pada Jumat (15/12) malam mengakibatkan 503 rumah mengalami kerusakan, baik rusak ringan hingga berat. Pasca gempa, warga bergotong royong untuk menurunkan atap genteng yang hampir ambruk.

Sedangkan di Desa Gunung Sari, Gempa berkekuatan 6,9 skala richter pada Jumat (15/12) malam mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan enam luka-luka serta 23 rumah rusak berat dan ringan. Rumah permanen berlantai dua yang ambruk akibat gempa bumi mengakibatkan Hj. Dede Lutfi meninggal.

Jurnalis Video: Amston Probel
Editor/Narator: Ridian Eka Saputra