Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kericuhan Kembali Warnai Proses Pengosongan Lahan Bandara NYIA

Videografer

Hand Wahyu

Editor

Ryan Maulana

Selasa, 9 Januari 2018 12:30 WIB

Iklan

Dalam proses pengosongan pada lahan tanaman milik warga di Kragon 2, Desa Palihan, Temon yang dilakukan oleh Angkasa Pura 1 dengan pengamanan dari pihak kepolisian kali ini, beberapa mahasiswa yang membuat kerusuhan dan mencoba menghalangi proses pengosongan dari PT Pembangunan Perumahan sebagai rekanan PT Angkasa Pura 1, langsung diamankan petugas kepolisian.

Hal tersebut, sontak membuat solidaritas mahasiswa dan warga penolak penggusuran mengerumuni petugas dan berusaha melepaskan rekannya, sambil memaki-maki polisi serta mengatasnamakan pelanggaran HAM. Para mahasiswa dibawa keluar barikade berjarak sekitar 10 meter, namun akhirnya para mahasiswa dilepaskan oleh aparat keamanan.

Kericuhan sendiri berawal ketika warga dan mahasiswa berdiri menutupi pepohonan yang sudah dibeli oleh pihak Angkasa Pura 1, petugas berulangkali membujuk agar tidak menghalangi pekerjaan namun tetap menolak. Angkasa pura 1 sejak Senin pagi hingga dua hari kedepan menargetkan 35 bidang yang dimiliki oleh 31 nama telah selesai di kosongkan.

Pihak Angkasa Pura 1 juga sudah menitipkan uang ganti rugi dan diharapkan agar warga segera mengambil uang ganti rugi di Pengadilan Negeri Wates setelah melalui proses konsinyasi. Namun apabila warga masih tetap melakukan penolakan, PT Angkasa Pura 1 tetap melakukan proses pengosongan lahan untuk pembangunan Bandara NYIA yang siap dioperasikan pada 2019 mendatang.?

Jurnalis video: Hand Wahyu

Editor/Narator: Ryan Maulana