Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kreasi Bonggol Jati yang Bernilai Jutaan Rupiah

Minggu, 14 Januari 2018 12:30 WIB

Iklan

TEMPO.CO, Madiun – Pembuatan kerajinan berbahan akar atau bonggol jati dijalankan warga Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Sebagian perajin melakukan produksi dan memajang hasil kreasinya di pasar burung Saradan. Lokasinya di tepi jalan raya Madiun – Surabaya yang masuk wilayah Desa Sugihwaras.

Bonggol jati yang bentuknya tidak beraturan disulap menjadi barang dengan nilai estetika tinggi. Salah satunya bernuansa Cina. Patung yang tengah digarap Sudarso ini menggambarkan seekor naga yang menjaga pagoda dari kejahilan kera sakti alias Sun Go Kong.

Karya itu dipesan oleh warga etnis Tionghoa yang tinggal di Malang. Kolektor patung kayu itu meminta Sudarso mengukir bonggol jati yang dibawa pemesan sejak dua tahun lalu. Hingga kini, pria berusia 45 tahun ini menyatakan seni beraliran realisme itu baru selesai 60 persen. Setelah karya jadi, Sudarso bakal mendapatkan upah Rp 72,5 juta sesuai dengan harga yang disepakati bersama.

Selain harus merampungkan patung pagoda dililit ular, bapak dari tiga anak ini masih memiliki tanggungan lain. Kreasi bonggol jati yang dibentuk bundar belum sepenuhnya selesai. Karya yang menggambarkan seorang pertapa di dalam gua masih harus dilengkapi sesuai keinginan dengan pemesan. Patung kayu lain yang dibuat Sudarso berbentuk ikan dan abstrak.

Bonggol kayu jati juga disulap perajin menjadi perkakas rumah tangga. Wahyudi, perajin lain, sedang menyelesaikan pembuatan wastafel. Untuk mendapatkan fungsi yang maksimal, ia menggunakan batu sebagai tempat penampung air. Setelah jadi, furniture itu akan dipajang di kiosnya dengan dibanderol harga sekitar Rp 12 juta.

Ia berharap, pengunjung yang datang tertarik dan membelinya secara langsung. Sistem penjualan itu dijalankan Wahyudi selama ini. Karena itu, bonggol jati yang didapat dari hutan jati wilayah KPH Saradan dibuat beragam jenis perabot. Selain wastafel, ia juga membuat rak buku dan kursi.

Jurnalis Video: Nofika Dian Nugroho
Editor: Farah Chaerunniza