Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banser dan Wanita Lintas Iman Beri Dukungan ke Gereja St Lidwina

Videografer

Hand Wahyu

Rabu, 14 Februari 2018 08:30 WIB

Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Berbagai elemen masyarakat terus mendatangi Gereja Katolik St Lidwina, Bedog, Sleman, Yogyakarta, usai terjadi serangan pada Minggu pagi lalu. Selain turut serta memberikan dukungan moral dan psikologis, berbagai elemen yang datang tersebut juga ikut melakukan kerja bakti gereja bersama-sama, Selasa siang.

Selain itu, kunjungan berbagai kelompok masyarakat tersebut sebagai dukungan nyata bagi pemulihan kondisi umat dan juga gereja setempat.

Baca juga: Cerita Aiptu Almunir, Polisi yang Lumpuhkan Penyerang Gereja St Lidwina

Dengan melibatkan sekitar 150 orang dari berbagai elemen, yakni seperti Barisan Serba Guna Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia, Pemuda Pemudi Katolik, NU, Aisyiyah, Masyarakat Trihangga, Koramil, Polsek Gamping, Jaringan Perempuan Yogyakarta dan Srikandi Lintas Iman Yogyakarta.

Mereka juga melakukan bersih-bersih gereja dengan bekerja bakti bersama-sama di lingkungan gereja.
Ketua Srikandi Lintas Iman Yogyakarta, Wiwin Siti Aminah, mengatakan di samping Indonesia secara umum juga masih menghadapi banyak kasus kekerasan berbasis agama, upaya bekerja bersama lintas iman tersebut tidak hanya untuk merespons kejadian di Gereja St. Lidwina namun juga sebagai langkah ke depan untuk memperkuat masyarakat Indonesia agar tidak mudah terhasut dan tidak mudah melakukan kekerasan atas nama agama.

Simak: Muslimah Ini Turut Bersihkan Gereja St Lidwina

Sementara itu, Sukatno, Ketua Gereja St. Lidwina juga mengatakan, setelah peristiwa penyerangan tersebut pemulihan psikologi dan trauma bagi korban ataupun umat gereja setempat sangat diperlukan pendampingan. Pihak gereja sendiri juga telah membentuk tim dalam rangka pemulihan kondisi psikologi usai kejadian tersebut.

Jurnalis Video: Hand Wahyu
Editor: Ngarto Februana