Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Spot Bunga Matahari Banjir Pengunjung, Ini Uniknya

Videografer

Hand Wahyu

Minggu, 18 Februari 2018 08:38 WIB

Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kebun produksi biji matahari milik warga Glagah, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Yogyakara berubah menjadi kebun untuk spot wisata selfie atau swafoto, yang ramai dikunjungi ratusan orang setiap minggunya.

Pengunjung yang berdatangan mencapai 400 orang pada siang hari dan harus antre untuk mendapatkan spot unik dan cantik untuk berpose bersama bunga matahari.

Spot bunga matahari tersebut berjarak sekitar 30 kilometer dari Kota Yogyakarta ke arah Kabupaten Kulonprogo atau tepatnya di pinggir pantai Glagah indah yang berada di Kecamatan Temon, Kulonprogo.

Pengunjung yang datang baik dari dalam kota maupun luar kota Yogyakarta sudah dapat melihatnya di sisi kiri jalan dengan tanda yang tertulis di spanduk besar pesisir bunga matahari di atas hamparan pasir pantai seluas 50 x 10 meter.

Di tempat tersebut para pengunjung akan dimanjakan dengan hamparan bunga matahari bermekaran di sepanjang lahan yang dibagi dalam dua bagian, dan pengunjung dapat berjalan di tengahnya secara bergantian.

Selain itu, pengunjung juga dapat mengabadikan moment untuk berfoto di arae spot top atau tempat foto selfie dari atas yang memperlihatkan hamparan bunga matahari dari berbagai posisi.
Kebun bunga matahari tersebut mulai dikenal setelah para pengunjung mengunggahnya lewat beragam media sosial. Netizen pun kemudian datang berbondong-bondong bahkan dari luar kota hanya untuk mencari sensasi foto dengan nuansa bunga matahari.

Pengelola lahan pasir pantai yang dipinjami oleh Desa Glagah tak menyangka bahwa kebun biji matahari ini akan menjadi viral di media sosial dan dikunjungi orang banyak. Dengan bermodal Rp 3 juta untuk bibit bunga, dan Rp 2 juta untuk fasilitas penunjang, kebun bunga matahari yang dikelola satu keluarga ini mampu meraup keuntungan Rp 8 juta hingga Rp 10 juta setiap minggunya, terlebih bunga mampu bertahan mekar selama empat bulan.

Setiap pengunjung hanya perlu merogoh kantong Rp 5 ribu dan foto selfie sepuasnya, terbuai landskap bunga matahari yang indah pengunjung tak sadar jika sudah merekam foto hingga ratusan jepretan untuk diunggah ke media sosial mereka.

Saat sudah merasa lelah berselfie, pengunjung pun dapat langsung melepas dahaga dan penat di pantai Glagah, yang masih dalam satu lokasi kawasan wisata.

Jurnalis Video: Hand Wahyu
Editor/Narator:? Farah Chaerunniza