Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Citarum Meluap, Akses Jalan Provinsi ke Bandung Selatan Lumpuh

Videografer

Prima Mulia

Sabtu, 24 Februari 2018 14:32 WIB

Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Hujan lebat sejak sore hingga dini hari di seluruh wilayah Bandung, khususnya di hulu dan anak-anak Sungai Citarum yang berada di wilayah Kota Bandung ,Sumedang, dan Kabupaten Bandung, membuat akses transportasi melalui ruas jalan provinsi putus total. Ribuan rumah di tujuh kecamatan, yaitu Dayeuhkolot, Bojongsoang, Baleendah, Majalaya, Ibun, Paseh, dan Rancaekek, terendam banjir.

Ribuan kendaraan pun akhirnya terjebak kemacetan. Kendaraan roda dua dan roda empat tak bergerak di wilayah Bojongsoang. Warga yang harus tetap beraktivitas terpaksa berjalan kaki menembus banjir. Sebagian menggunakan kereta kuda atau perahu.

Banjir awal tahun ini termasuk yang paling parah. Persis sehari setelah Presiden Joko Widodo mencanangkan gerakan Citarum Harum di mata air Sungai Citarum, Bandung Selatan lumpuh total tergenang banjir Citarum. Citarum Harum yang digagas sejak akhir tahun lalu adalah role model yang akan diadaptasi oleh seluruh sungai di Indonesia untuk menanggulangi masalah pencemaran limbah industri, banjir, dan sampah.

Ribuan anggota TNI dari Kodam III Siliwangi dilibatkan demi berhasilnya program tersebut. Namun upaya ini perlu kerja dan komitmen ekstra-keras, setelah program Citarum Bestari seolah tak bergigi, kini pemerintah provinsi dan pusat menggadang-gadang Citarum Bestari sebagai kelanjutannya.

Permasalahan Citarum tak sesederhana penanaman pohon di wilayah mata air saja, tapi harus secara holistik di seluruh DAS dan Sub DAS Citarum dengan luas area jutaan hektare meliputi Sumedang, Kota Bandung, Cimahi, Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Purwakarta, Karawang, Cianjur, dan Bekasi. Kini dampak pembiaran sejak akhir tahun 1990-an tersebut membuat Citarum lekat dengan limbah industri, banjir, dan sampah. Tak heran Citarum dinobatkan sebagai salah satu dari 10 tempat paling beracun di dunia.

Jurnalis Video: Prima Mulia
Editor: Zulfikar Epriyadi