Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

IMF Mengunjungi Keraton Yogya, Ini Pesan Sultan HB X

Videografer

Hand Wahyu

Jumat, 2 Maret 2018 19:32 WIB

Iklan

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Direktrur Pelaksana International Monetary Fund, IMF, yakni Christine Lagarde menyempatkan diri menyambangi Keraton Kasultanan Yogyakarta.

Kedatangan Christine bersama rombongannya disambut oleh GKR Bendara, putri bungsu Sri Sultan Hamengkubuwono X di depan pintu masuk Bangsal Sri Manganti, Rabu Malam.

Dalam kunjungan tersebut, Christine Lagarde dan rombongan bertemu dengan Raja Keraton Kasultanan Yogyakarta, Sri Sultan HB X, di Gedung Jene, di Kompleks Keraton Yogyakarta. Pertemuan di Gedung Jene berlangsung tertutup selama 15 menit, dilanjutkan ke Bangsal Sri Manganti untuk acara santai dan jamuan makan malam.

Sultan dan Christine juga sempat saling bertukar cinderamata. Raja Yogyakarta memberikan buku tentang Keraton, sementara Christine memberikan koin berwarna silver berlambang IMF.

Dalam sambutannya Christine menjelaskan, dirinya menikmati suasana yang baru kali pertama ditemuinya dan terkesan dengan masyarakat di Indonesia. Sambutan ramah dan hangat membekas di hatinya. Perempuan asal Prancis itu juga senang mengenal Keraton dan filosofinya.

Sementara itu, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan, dirinya merasa senang dengan kunjungan Christine ke Keraton Yogyakarta.

Terkait Budaya sendiri, pendekatan tersebut dikatakan Sultan mampu menjadi arus utama yang menjinakkan dimensi ekonomi dan politik. IMF dan Bank Dunia memiliki potensi besar untuk mengubah paradigma ekonomi yang membawa hard approach ke pendekatan budaya yang lebih soft.

Pertemuan tersebut diharapkan akan dapat menarik perhatian dunia, yakni ketika budaya mampu mempertajam pemikiran, imajinasi, dan perilaku. ?

Jurnalis Video: Hand Wahyu
Editor: Ngarto Februana