Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Punya Biaya Berobat, Ayah Kubur Kaki Anaknya untuk Terapi

Videografer

Darma Wijaya

Rabu, 18 April 2018 15:27 WIB

Iklan

TEMPO.CO, Serang - Solihin, seorang ayah warga Kampung Kedayon, RT 07 RW 02, Kelurahan Kemanisan, Kecamatan Curug, Kota Serang Banten, mengubur kaki anaknya yang menderita sakit sejak umur satu tahun setengah.

Keputusan Solihin, 38 tahun, mengubur kaki anaknya Ahmad Musofi, 6 tahun, di galian tanah dengan urukan pasir, karena tidak lagi mempunyai ongkos biaya berobat ke Rumah Sakit Umum Banten dan puskesmas terdekat.

Terapi ala Solihin itu dilakukan setelah mendengar saran dari rekannya sebagai terapi penyembuhan. Namun bukannya sembuh, sang anak justru mengalami bentol-bentol merah pada kakinya. Sudah enam bulan terapi yang tidak sesuai dengan prosedur terapi pengobatan dilakukan untuk menyembuhkan Ahmad Musofi.

Solihin, yang hanya seorang pengajar ngaji untuk anak-anak di lingkunganya, tidak memiliki penghasilan tetap, apalagi untuk ongkos berobat anaknya.

Ahmad Musofi, bocah enam tahun, yang seharusnya duduk di bangku kelas satu sekolah dasar ini selama berobat ke rumah sakit ataupun puskesmas terdekat ini gratis, namun tidak adanya ongkos biaya ke rumah sakit membuat pihak orang tua merawat Ahmad Musofi di rumah dengan perawatan seadanya.

Ahmad Musofi diketahui pihak orang tua mengidap cerebral palsy atau lumpuh otak. Ahmad Musofi tidak sekolah dan kini bocah malang itu hanya bisa terbaring lemah di pangkuan orang tuanya menunggu keajaiban untuk sembuh.

Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Banten bersama Forum Komunikasi Keluarga Anak dengan Kedisabilitasan Provinsi Banten menyambangi rumah Solihin, untuk melihat kondisi Ahmad Musofi.

Pihak LPA Banten akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Serang dan Dinas Kesehatan Kota Serang untuk mengoperasionalkan kendaraan ambulance agar Ahmad Musofi bisa berobat jalan. Ketua LPA Banten Uut Lutfi mengatakan terapi yang dilakukan oleh orang tua dengan mengubur kaki anaknya di galian tanah dengan urukan pasir di luar tindakan medis. Diharapkan pihak Dinas Kesehatan Kota Serang melalui Puskesmas bisa mengoperasionalkan kendaraan untuk pengobatan Ahmad Musofi.

LPA Banten juga akan menemui Lurah Kemanisan, Curug, Kota Serang untuk mempertanyakan dana desa dari pemerintah pusat yang salah satunya diprioritaskan untuk perlindungan anak.

Ketua Forum Komunikasi Keluarga Anak dengan Kedisabilitasan Provinsi Banten Bilqis Haidir Basaib mengatakan pihak FKKADK Banten berencana merujuk Ahmad Musofi ke Yayasan Anak Mandiri yang melakukan pelayanan terapy gratis.

Jurnalis Video: Darma Wijaya
Editor: Ngarto Februana