Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Pahlawan: Hotel Yamato, Saksi Peristiwa 10 November

Videografer

Istimewa

Minggu, 11 November 2018 09:00 WIB

Iklan

Sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan W.V.Ch Ploegman pada malam 19 September 1945, pukul 21.00, mengibarkan bendera Belanda (merah-putih-biru), tanpa persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya.

Bendera Belanda itu dikibarkan di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi sebelah utara.

Esoknya, pemuda Surabaya marah karena mereka menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia, hendak mengembalikan kekuasaan kembali di Indonesia, dan melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlangsung di Surabaya.

Dalam tempo singkat, Jalan Tunjungan dibanjiri oleh massa yang marah, mereka memadati halaman hotel serta halaman gedung sebelahnya.

Perundingan pun digelar antara Residen Surabaya Sudirman dan Wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan) dengan pihak Belanda, Ploegman. Sudirman minta bendera diturunkan dari Hotel Yamato. Ploegman menolak untuk menurunkan bendera Belanda dan menolak mengakui kedaulatan Indonesia.

Perundingan berakhir dengan perkelahian, Ploegman tewas dicekik oleh Sidik. Sudirman dan Hariyono melarikan diri ke luar Hotel Yamato.

Di luar hotel, para pemuda yang mengetahui berantakannya perundingan itu langsung mendobrak masuk ke Hotel Yamato dan terjadilah perkelahian di lobi hotel. Sebagian pemuda berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda.

Hariyono, yang semula bersama Sudirman, kembali ke dalam hotel dan terlibat dalam pemanjatan tiang bendera. Dia bersama Kusno Wibowo berhasil menurunkan bendera Belanda, merobek bagian birunya, dan mengereknya ke puncak tiang kembali. Peristiwa ini disambut oleh massa di bawah hotel dengan pekik 'Merdeka' berulang kali.

Video: Dokumentasi Perang Kemerdekaan Indonesia
Sumber Narasi: Wikipedia
Editor: Ngarto Februana