Iklan
TEMPO.CO, Jakarta : Dalam tiga bulan terakhir, aparat kepolisian seakan tengah menjadi sasaran tembak pembunuh misterius. Namun kasus tewasnya Brigadir Kepala Sukardi, anggota provos Direktorat Kepolisian Perairan Badan Pemelihara Keamanan Markas Besar Polri pada 10 September lalu, sungguh mencuri perhatian publik.Kematian bapak tiga anak ini memunculkan aneka motif di balik aksi penembakannya. Apakah itu rangkaian teror bermotif terorisme? Balas dendam terhadap korps kepolisian? Atau sekedar persaingan bisnis sampingan antar sesama abdi masyarakat? Hingga saat ini, belum ada pernyataan pihak kepolisian mengenai siapa dan apa motif di balik penembakan tersebut. Apakah rangkaian pembunuhan berantai itu bisa dinilai sebagai bentuk perlawanan atas buruknya penegakan hukum oleh aparat kepolisian? Lalu apakah penembakan ini bisa menjadi shock therapy bagi kepolisian untuk memperbaiki kinerjanya?Saksikan selengkapnya program Cover Tempo hanya di Aora TV saluran 068, setiap hari Selasa pukul 22.00 WIB
Video Terkait
Video Lainnya